Jumat, 17 April 2015

2 in 1



Posting-an kali ini bakal ngebahas tentang lagu-lagu yang ada Haruomi Hosono sekaligus Tatsuro Yamashita. Di tahun 70-an, mereka sering banget bareng-bareng jadi konributor penyanyi lain. Dan itu...ngebuat hatiku makin bahagia. ehehehehehehe. Sering banget ada Ryuichi Sakamoto ama Shigeru Suzuki yang ikut berpartisipasi bareng mereka juga. 
Yak langsung aja aku tampilkan sesuai urutan tahun:

1. Yumi Arai - Misslim (1974)


Di album ini tentu aja lead vocalist-nya tuh Yuming a.k.a Yumi Arai. Di sini, Tatsuro Yamashita jadi backing vocal untuk semua lagu yang ada di album. Tatsuro-nya pun masih atas nama band pertamanya, Sugar Babe, bareng-bareng jadi backing vocal buat lagu-lagu Yuming. Tapi kedenger banget suara Tatsuro, terutama di lagu "Juuni-gatsu no Ame". Di album ini, Hosono jadi bassist sekaligus mainin cowbell.

2. Haruomi Hosono - Bon Voyage.co (1976)


Yeee albumnya Hosonoooo!! Suara Hosono selama kurang lebih 30 menit! (teriak histeris) Nah, di sini Tatsuro jadi backing vocal ama ship captain voice. Dan ternyata di album ini ada Eiichi Ohtaki juga sebagai pemain bass, backing vocal, ama vocalist (what?). Sebetulnya backing vocalist-nya banyak jadi disebut choir sih, jadi aku kurang bisa mendeteksi suara Tatsuro. Tau gitu aku beli album yang ini aja. Lagu yang recommended tuh "Hong Kong Blues", "Black Peanuts", ama "Exotica Lullaby". 
 

3. Tatsuro Yamashita - Spacy (1977)

 

Karena ini albumnya Tatsuro, udah jelas dia yang jadi lead vocalist-nya. ehehe. Di album ini Hosono tentu aja jadi bassist di beberapa lagu yaitu "Love Space", "Sutekina Gogo Wa", "Candy", Dancer", dan "Umbrella (Alternate Version)". Lagu "Love Space" recommended banget, bener-bener kerasa lagi terbang di angkasa. 

3. Mother Goose - Bōekifū ni Sarasarete (1977)

 

Album single ini terdiri dari dua lagu yaitu "Bōekifū ni Sarasarete" ama "Marine Blue". Dan dua lagu ini diaransemen oleh Tatsuro Yamashita. Di album ini, Tatsuro main perkusi, electirc sitar, dan electric guitar. Kalo Hosono, main bass. Dan pertama kali aku denger lagu-lagu album ini, aku langsung familiat ama gaya-gaya lagu Tatsuro Yamashita dan ternyata emang dia yang ngearansemen. Pantes.

4. Ryuichi Sakamoto - Thousand Knives (1978)

 

Album pertamanya Sakamoto kalo gak salah. Di album ini, ga ada lagu di mana Hosono ama Tatsuro main bareng sih, tapi setidaknya mereka jadi kontributor album ini. Hosono main zill di lagu "Thousand Knives". Tatsuro main kastanet di lagu "Das Neue Japanische Elektronische Volkslied", suara kastanetnya kenceng dan aku selalu bahagia tiap ngedenger suara kastanet itu. hahaha

5. Yukihiro Takahashi - Saravah! (1978)

 

Album pertama Yukihiro. As always, Hosono jadi bassist untuk semua lagu. Kalo Tatsuro, jadi backing vocal di lagu "Back Street Midnight Queen" dan "Elastic Dummy". Ya, lagu "Back Street Midnight Queen" jadi lagu favoritku di album ini.

6. CBS/Sony Sound Images Series - Pacific (1978)

 

Kumpulan lagu-lagu instrumental yang cocok jadi BGM di daerah-daerah pantai. Di album ini, ada tiga penyanyi yang jadi komposer yaitu Haruomi Hosono, Shigeru Suzuki, dan Tatsuro Yamashita. Lagu yang dikomposisikan Hosono adalah "Saigo no Rakuen (Last Paradise)", "Slack Key Rumba", dan "Cosmic Surfin". Semua lagu itu dimainkan bareng calon personil YMO, Yukihiro dan Sakamoto. Kalo lagu-lagu yang dikomposisikan Tatsuro tuh "Nostalgia of Island" yang terdiri dari dua bagian yaitu "Bird Wind" dan "Walking on the Beach". Selain itu, lagu yang dikomposisikan Tatsuro adalah "Kiska". Waktu itu aku gak tau siapa ngomposisin yang mana, tapi aku sreg-nya ama lagu-lagu yang dikomposisiin Tatsuro.

7. Tatsuro Yamashita - Moonglow (1979)

 

Album Tatsuro lagiiii, dan pastinya dia yang jadi lead vocalist-nya. uhuehehe. Selain itu juga, dia mainin perkusi. Di album ini, Hosono cuma berkontribusi di satu lagu yaitu "Rainy Walk". Yaa pastinya sih Hosono jadi bassist trus tumbenan ada Yukihiro juga jadi drummer. Dulu aku seneng lagu ini, begitu sekarang tau siapa aja kontributornya jadi seneng lagi. hehehe

8. Rajie - Love Heart (1978)


Di album ini, sebetulnya Hosono ama Tatsuro jadi kontributor buat lagu yang beda. Hosono jadi pemain bass buat lagu "Kaze ni Yosete", "Cool Down", "Love Heart", ama "Tabidachi". Sedangkan Tatsuro cuma jadi kontributor di lagu "Just in The Rain" sebagai chorus, Hosono ga jadi kontributor di lagu ini. Album ini bener-bener jadi rekomendasi buat orang-orang yang suka lagu yang tenang dan easy listening. Aku paling suka lagu "Love Heart" ama "Tabidachi". 

9. Maria Asahina - MARIA (1979)



Kayaknya ini cover single-nya sih. Yak! Di lagu "Disco Gal", Hosono jadi pemain bass dan Tatsuro jadi chorus. Karena ini lagu disco, tentu saja beat permainan bass-nya asik banget~
Baru segitu sih lagu-lagu yang aku tau ada Hosono ama Tatsuro. Tapi yang jelas sih mereka main barengnya cuma di era 70an aja.  

Minggu, 05 April 2015

Tree of Mana

Akhir-akhir ini aku mulai tertarik lagi ama ilustrasi-ilustrasi Seiken Densetsu. Seiken Densetsu tuh game keluaran Square-Enix yang mungkin kalo di Barat dan Indo terkenal ama sebutan "Mana series". Game ini bermula dari judul Seiken Densetsu 1: Final Fantasy Gaiden atau Final Fantasy Adventure untuk console Gameboy. Tapi kayaknya baru trigger buat judul Seiken Densetsu series aja. Aku ngeh ama nama Mana-Manaan tuh dari Legend of Mana. Aku belum pernah mainin game ini, waktu itu pernah diajak ama sohib SD, "Pernah main Legend of Mana ga? Mainin deh." tapi aku tetap setia main Harvest Moon dan sebangsanya. Tau pertama kali tentang Mana series tuh waktu SMP pas Mbak Iva beli Dawn of Mana. Waktu itu aku ama Mbak Iva lagi nge-hype banget Kingdom Hearts, jadi respon ke Dawn of Mana tuh agak-agak kurang. Tapi Mbak Iva tetep mainin ampe stage pertengahan. Yang ngebuat aku seneng ama Dawn of Mana waktu itu tuh BGM-nya. Mulai dari title screen sampe stage terakhir yang Mbak Iva mainin tuh lagunya enakeun banget. Menurut aku. (meski aku baru nyadar sekarang kalo composer title screen-nya tuh Ryuichi Sakamoto)

Setelah punya NDS, aku nyoba-nyoba main Children of Mana ama Heroes of Mana. Tapi aku lebih suka ama visual n gameplay-nya Children of Mana sih. Trus ampe sekarang belum aku tamatin pula. Karena aku langsung main yang terbaru, aku ga tau timeline ceritanya. Emang kebiasaan Square-Enix sih ngebikin game yang terlalu banyak sequel/ prequel-nya. Kayak Final Fantasy ama Kingdom Hearts aja, aku udah gak ngeh ama cerita KH yang sekarang-sekarang. Kalo mau tau lebih lengkapnya, baca di sini.

Sebetulnya yang mau aku bahas di sini tuh bukan gamenya, tapi satu unsur yang selalu ada di game Mana series yaitu Tree of Mana. Aku tertarik ama visualisasi dari Tree of Mana. Kalo mau tau tentang informasi Tree of Mana, bisa baca di sini. (ketauan males ngejelasin)


 
Cover OST Re:Birth Seiken Densetsu 


Video Mana World
diupload oleh Nicholas Schmidt

Penampilan Tree of Mana ini bener-bener, hmmm, bisa dibilang syahdu. Kalo dipadu ama suasana sekelilingnya tuh jadi kerasa sakral banget. Ada beberapa gambar Tree of Mana yang lain: 


            

       

        


Pertama kali aku ngeliat Tree of Mana tuh di game Dawn of Mana (Gambar sebelah kanan tengah). Suasana pagi hari di Mana Sanctuary tuh bener-bener ngabuat hati ini langsung terenyuh, ditambah lagu title screen dari si Sakamoto pula (untuk lagunya ada di postinganku sebelumnya). Kalo suasana siang, nuansanya jadi kerasa megah dan penuh warna ceria. Aku masih ga tau alasan banyak burung flamingo(atau burung ibis?) merah di sekelilingnya.  

Sabtu, 04 April 2015

RAH Yellow Magic Orchestra

RAH... apa itu RAH?
RAH tuh kepanjangan dari Real Action Heroes, mainan sejenis boneka-bonekaan gitu lah dengan model orang-orang/ karakter-karakter terkenal. RAH ini gak kayak action figure yang diem dalam pose yang itu-itu aja, tapi ada engsel-engsel yang bisa digerakin jadi bisa berubah-ubah pose. RAH ini merupakan produk dari Medicom Toy, salah satu perusahaan mainan. Nah, kemaren aku iseng-iseng aja nge-browsing website-nya trus ngiler ama ini:


Yukihiro, Hosono, Sakamoto


Real Action Heroes Yellow Magic Orchestra dirilis bulan Februari 2008. Modelnya diambil dari album Solid State Survivor atau konser di tahun 1979, pake kostum mao (pakaian asal Cina, kalo mau tau lebih lanjut baca di sini aja). Tinggi masing-masing kurang lebih 33 cm dan tersedia kacamata item sebagai pelengkap/ menutupi kecacatan. Nggak kayak RAH pada umumnya yang cuma terdiri dari satu karakter aja, khusus YMO langsung sepaket tiga personilnya dan tandanya uang yang keluar jadi lebih banyak. Kalo biasanya harga RAH tuh sekitar 2 ribu yen (Rp 3 jutaan, plus ongkir dan pajak soale), untuk YMO ini harga di website-nya sih sekitar 4 ribu yen tapi pasti kalo ditotalin ke rupiah jadi sekitar 6 jutaan atau lebih. Mending beli PSVita atau console game laen aja daripada verhala cem gini. Coba aja masing-masing personil dijual terpisah, pasti aku bakal beli yang Hosono (kalo punya uang).


      


Struktur mukanya mirip banget. Cuma di bagian matanya agak-agak beda, bagian kelopak matanya. Mungkin kalo ditambahin eyeshadow bakal lebih mirip. Trus bajunya bakal aku ganti jadi kemeja YMO yang warna putih, bikin sendiri (kayak yang bisa aja). Tapi satu hal yang perlu diketahui, karena gambar-gambar di atas adalah foto contoh produk dari perusahaannya, pasti keliatan bagus. Tapi produk yang untuk dijualnya sih pasti kualitasnya setingkat di bawah produk contoh. Aku nge-browsing di gugel trus nemu blog orang yang beli RAH ini dan muka tiap personilnya ga sehidup produk contoh. Pengerjaan produknya ga se-detail produk contoh. Sama aja kayak kalo beli action figure, produknya pasti ga sebagus yang ada di gambar kemasannya. Strategi periklanan banget.